Sabtu, 02 Juli 2011

Trik menghadapi rekan kerja yang menyebalkan


Memiliki banyak teman di tempat kerja merupakan hal yang menyenangkan. Selain bisa berbincang-bincang,  makan siang bersama, sambil ketawa-ketiwi menghilangkan penat sejenak. tetapi, setiap orang memiliki karakter yang berbeda-bada. Sehingga anda memerlukan tenaga ektra untuk bisa memahami setiap karakter mereka. Mungkin dari beberapa sifat berikut ini ada yang termasuk sifat rekan kerja anda.

Tukang Mengoceh
Memiliki rekan kerja yang suka mengoceh sebenarnya ada enaknya. 
Dia ramah, mudah bergaul, dan senang bercerita. Sayangnya, kegemarannya bercerita tentang dirinya atau apapun yang ada di pikirannya selalu mengganggu konsentrasi rekan kerja lain yang sedang bekerja. Ketika kita ingin diam atau berkonsentrasi, tanpa menyadari situasi dia terus mengoceh tiada henti. 

Cara mengatasinya, sebaiknya bicara padanya, bahwa Anda mengalami kesulitan berkonsentrasi jika harus bekerja sambil mendengarkan ceritanya. Katakan padanya, Anda akan mendengarkan ceritanya lebih lanjut jika pekerjaan Anda sudah selesai. Jika anda tak kuasa untuk mengatakan secara langsung, boleh dengan menunjukan ekspresi muka yang datar saja atau diam tak menanggapinya. Tapi jika Anda memang senang berteman dan mendengarkan ceritanya, coba juga meluangkan waktu dengannya saat makan siang atau akhir pekan.

Tukang Bergosip.
Tukang gosip selalu tahu berita apapun di lingkungan kerja dan dia pasti akan menyebarkannya ke semua orang. Pertanyaannya, apakah Anda harus mendengarkannya atau tidak?  Seorang konsultan karir menyarankan, menghadapi tipe seperti ini, sebaiknya Anda mendengarkan kabar yang dibawa si rekan kerja, dengan menyaring dan menganalisanya, tanpa harus menceritakan lagi pada orang lain. Sisi positifnya adalah Anda jadi mengetahui berita terbaru di lingkungan kerja Anda.


Menurut sang konsultan karir, cerita dari penggosip, tentunya ada yang benar dan ada yang tidak. Karena itulah, tetap kritis terhadap gosip yang diceritakan. Dengarkan saja baik-baik gosip tersebut, tapi Anda jangan tergoda untuk ikut bergosip dengannya.
Jika dia memancing respon Anda dengan bertanya, misalnya soal gosip tentang seorang rekan kerja, katakan saja bahwa Anda tidak memahami permasalahan yang ada, sehingga anda enggan berkomentar lebih jauh. Katakan dengan kalimat diplomatis.

Tukang mengeluh
Rasanya, tak ada yang bisa membuat si tukang mengeluh bahagia. Anda akan selalu menemukan dia tengah mengeluh tentang kesehatannya, keluarganya, pekerjaannya, perusahaan, atau tentang atasannya. Mungkin saja ada keluhannya yang benar, tapi jika Dia terus menerus mengeluh, tentu akan membuat Anda ikut-ikutan stress bukan? Apa yang harus Anda lakukan jika ia mulai dengan keluhannya?


Biasanya, si tukang mengeluh tidak membutuhkan saran, karena mereka hanya butuh didengarkan. Jadi menghadapi tipe seperti ini anda cukup tersenyum dan menjadi pendengar yang baik tanpa harus menanggapinya. Karena jika Anda tanggapi, tidak akan menyelesaikan masalah dan akan terus berputar pada situasi yang sama. Sebab, si tukang mengeluh takan berhenti sampai disana. Setiap kondisi atau kejadian pasti akan ia keluhkan.Rata-rata tipe seperti ini hanya butuh wadah untuk menumpahkan kekesalan tanpa perlu pendapat.

Jadi, jika melihatnya mengeluh, langsung saja ganti topik pembicaraan. Jika Anda melakukan ini terus-menerus, tentu dia akan paham dan menangkap maksud tersembunyi dari sikap anda itu.

Tukang Mengoper Pekerjaan
Ini adalah tipe rekan kerja yang senang mengalihkan pekerjaannya kepada orang lain, padahal ia tidak punya kewenangan untuk melakukan hal tersebut terhadap Anda atau rekan kerja yang lain.Biasanya, mereka melakukan ini karena tak sanggup atau malah tidak mau mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan padanya.


Jika Anda memang punya waktu dan ingin melakukannya, maka bantulah ia dengan sewajarnya. Namun, jika Anda tak punya waktu dan sudah sibuk dengan pekerjaannya Anda sendiri, maka tak ada salahnya jika Anda menolak permintaannya.

Tukang Klaim Keberhasilan
Rekan kerja seperti inilah yang paling menyebalkan. Ia tidak pernah mengakui bahwa proyek yang berhasil dikerjakan dan dipuji atasan adalah hasil kerja tim, bukan hanya hasil kerja satu orang saja.Jika dia baru melakukannya sekali, anggap saja hal tersebut sebagai sebuah kekhilafan. Tapi katakan padanya, bahwa lain kali ia juga harus menyebut orang-orang yang membantunya dalam proyek tersebut.


Jika dia tetap mengklaim prestasi kerja sebagai hasil kerjanya sendiri, katakan saja pada orang-orang bahwa proyek tersebut adalah hasil kerja bersama. Setelah itu, jika diajak kerja sama lagi olehnya, sudah sepatutnya Anda menolak ajakan itu, kecuali jika yang minta adalah atasan Anda.

Jika semua cara tak berhasil…
Bagaimana jika semua cara untuk menghadapi berbagai tipe rekan kerja tersebut sudah anda lakukan namun mereka tidak berubah? Semua berpulang kepada Anda. Jika Anda tetap betah dan toleransi Anda tanpa batas, bertahanlah, tapi jika tidak, mulailah berpikir untuk mencari pekerjaan baru. Karena  jika Anda merasa bahwa pekerjaan Anda menjadi terasa lebih sulit daripada menyenangkan, Anda akan menyiksa diri sendiri. Jika mencari pekerjaan adalah jalan terbaik, dan memungkinkan, lakukan segera, namun harus tetap dengan berpikir jernih dan menimbang segala sesuatunya.

0 komentar:

Posting Komentar